Tuesday, March 22, 2016

Begini cara merencanakan Dana Pendidikan Anak dimasa Mendatang

Setiap Pernikahan pasti menginginkan adanya buah hati, "Anak adalah aset masa depan kita, Banyak Anak Banyak Rejeki" Begitulah kira-kira ungkapan yang sering kita jumpai.

Ya, tidak ada yang salah dengan ungkapan itu... pernikahan adalah suatu hal yang "sakral", dan memiliki buah hati adalah salah satu ibadah, apalagi sampai menyekolahkan buah hati sehingga mencapai tujuan dan cita-citanya, tentu ini adalah impian bagi setiap orang tua.

namun, ketika ditanya mengenai tingkat pendidikan yang terbaik akan timbul jawaban yang sangat klasik "ya itu kan terserah anak ya, kita lihat dulu minat dan kemampuannya", terlebih bila kita sudah bertanya dan sedikit menyerempet ke biaya pendidikan... beuh, jawabannya akan terdengar lebih klasik lagi "hehehe... ga tau ya, kan kita belum tau minat dan bakatnya kemana, tapi mudah-mudahan bisa jadi dokter"

Tetapi harus disadari, dengan dimulainya pendidikan sang anak, tidak hanya biaya pendidikan selama bersekolah saja yang harus dipersiapkan. Berdasarkan survei yang dilaksanakan oleh tabloid KONTAN terhadap 250 responden yang sudah menikah, mayoritas (69,2%) sudah mempersiapkan dana pendidikan anaknya hingga sarjana strata 1 (S1). Untuk biaya pendidikan anak hingga lulus S1, mayoritas responden (22,4%) menyiapkan Rp 200 juta-300 juta. Kemudian sekitar 18,8% menargetkan tabungan Rp 100 juta-Rp 200 juta. Bagi yang ingin anaknya bersekolah di luar negeri, mereka menyiapkan dana di atas Rp 1 miliar (2% responden).

Menariknya, mayoritas responden yang belum mempersiapkan biaya pendidikan anak akan membiayainya dari tabungan pribadi, bukan dari tabungan pendidikan Bahkan 13% responden hingga kini belum tahu dari mana sumber dananya.
itu baru pembahasan mengenai biaya pendidikan, bagaimana dengan kebutuhan-kebutuhan untuk pendidikan si kecil?
seperti

  1. Perlengkapan Sekolah
  2. Transport dan Uang Saku
  3. Biaya Les Tambahan
  4.  Liburan Bersama Satu Sekolah
wahwah, bisa keteteran jika tidak mulai diperhitungkan dan diatur sejak awal... maka inilah pentingnya perencanaan dana pendidikan si kecil sejak dini usia, entah bersama pasangan atau menghitung anggaran kebutuhan pendidikan si kecil secara pribadi.

sebagai contoh: 
Kebutuhan pendidikan untuk memasuki Bangku Perguruan Tinggi di bidang kedokteran saat ini sebesar 500 Juta Rupiah, anak saat ini masih berusia 1 (satu) tahun dan sehingga kurang lebih sekitar 17 tahun lagi akan menginjak Bangku Perguruan Tinggi.

jadi yang perlu kita tabung adalah dengan perhitungan seperti ini : 
500.000.000 / 17 = 29.411.764 pertahunnya atau setara 2.450.980 perbulannya... wah nominal yang tidak sedikit ya, hitungan baru 1 anak, hanya menghitung awal masuk bangku kuliah saja, (belum persiapan awal masuk bangku playgroup, TK, SD, SMP, SMA, Penglengkapan Sekolah, Transport dan Uang Saku, Biaya Les Tambahan dan Liburan bersama satu sekolah), eittss... itu masih sesuai "biaya" sekarang lho, sedangkan biaya pendidikan anak selalu mengalami kenaikan yang signifikan berkisar antara 10-15% pertahunnya... kebayang dong berapa yang harus disiapkan?

jadi disini kita akan bahas dulu untuk mengenai Bangku Perguruan tinggi ya (kalau bahas satu persatu kelamaan dan menjelimet kalau melalui tulisan, hehe)

gimana sih perencanaannya?

sebenarnya ada cara yang cukup sederhana yang bisa anda terapkan dengan menggunakan rumus future value atau nilai masa mendatang

FV = PV.(1+r)^n
FV = Future Value (Nilai pada akhir tahun ke n)
PV = Present Value (Nilai Sekarang)
r     = Suku Bunga
n    = Waktu (tahun)
^    = Tanda Pangkat

rumus ini digunakan dengan asumsi  bunga digandakan setahun sekali (supaya lebih afdol, silahkan gunakan kalkulator untuk melihat berapa besar biaya pada saat tahun ke 17, hehehe)

semua itu tentu saja dapat tercapai dengan menabung dengan disiplin, membuat anggaran belanja dengan bijak, berinvestasi, berbisnis untuk mempercepat pendapatan dan jangan lupa dengan mempersiapkan asuransi pendidikan, dan asuransi kesehatan untuk orang tua, kenapa harus asuransi pendidikan dan asuransi kesehatan?


  1. 17 tahun mendatang bukan waktu yang "singkat", namun waktu yang cukup panjang... faktor x    (waktu yang tidak dapat dikendalikan) bisa menghampiri kapan pun dan dimana pun.
  2. Memberikan rasa nyaman (bila sakit, asuransi kesehatan akan membiayai perawatan sehingga dana pendidikan akan tetap utuh,bila tutup usia maka asuransi pendidikan akan memberikan sejumlah dana yang sesuai dengan kebutuhan sehingga buah hati tetap bisa bersekolah)
  3. Memberikan kepastian pendidikan buah hati anda apapun kondisi yang terjadi kepada sang pencari nafkah
yap, ternyata mengatur pendidikan tidak begitu sulit ya... dan Asuransi Pendidikan maupun Asuransi Kesehatan adalah sahabat kita dalam mewujudkan Pendidikan terbaik untuk si kecil guna mencapai impian dan cita-citanya. (as,2016)

Ingin berkonsultasi lebih rinci mengenai program ini?

hubungi Agen Asuransi dan Sahabat anda yang terpercaya

081353354099 / 085737246640

Thursday, March 3, 2016

3 Pertanyaan sebelum anda menolak Asuransi Kesehatan, dan 10 pertanyaan terkait Asuransi Kesehatan

SEBERAPA PENTINGNYA KITA MEMILIKI ASURANSI KESEHATAN PRIBADI? 

yang dimaksud Asuransi Kesehatan Pribadi yaitu Asuransi yang preminya kita bayar sendiri (bukan dari kantor). Ini pertanyaan kontroversial karena jawabannya betul-betul tergantung pada kondisi setiap orang yang berbeda satu sama lain. Jawabannya bisa tidak atau sebaliknya. 

tidak ada yang menginginkan menderita sakit, namun juga tak ada yang dapat menolak kedatangannya. Saat sakit, biaya yang akan dikeluarkan besarnya tidak dapat diperkirakan. Ada yang hanya beberapa ribu rupiah karena penyakit ringan dan bisa sembuh dengan menggunakan obat-obatan ringan dan murah, namun ada juga yang butuh belasan, puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Nah, jika itu terjadi pada kita atau keluarga kita, sudah siapkah kita menanggung biayanya agar dapat mencapai kesembuhan yang diinginkan? Dan apakah Asuransi dari kantor dapat menanggungnya? Jika ya, sampai berapa lama akan dijamin? Pastinya, selama masih bekerja di kantor tersebut. Jika sudah tidak bekerja disitu lagi, tentu jaminan kesehatan akan terhenti. Yang menyedihkan adalah, apabila pegawai justru dikeluarkan karena penyakit yang dideritanya, misalnya karena kanker, ginjal atau penyakit lain yang tergolong penyakit kritis. Sudah tidak ada penghasilan, jaminan kesehatan turut terhenti pula. Sudah jatuh tertimpa tangga. 

Untuk itu, ada 3 pertanyaan mendasar sebelum kita memutuskan untuk menolak tawaran membeli (atau membeli lagi) asuransi kesehatan.
1. Apakah saya dan keluarga sudah memiliki asuransi kesehatan?
2. Jika sudah memiliki asuransi kesehatan, apakah asuransi kesehatan yang saya dan keluarga miliki, sudah dapat mengcover seluruh kebutuhan pelayanan kesehatan?
3. Jika belum memiliki asuransi kesehatan, apakah dana tunai yang saya dan keluarga miliki, mampu untuk mengcover biaya pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, berapa pun besarnya tanpa mengganggu kebutuhan lain?
Jika salah satu pertanyaan diatas ada yang anda jawab belum/tidak/tidak tahu, maka dapat dipastikan - bagi anda yang belum memiliki asuransi kesehatan - maka anda perlu segera mencari dan membelinya. Dan, bagi anda yang sudah memiliki asuransi kesehatan - baik dari kantor atau asuransi pribadi - maka anda perlu meninjau kembali asuransi kesehatan yang sudah anda miliki tersebut.
Nah, sebelum memutuskan membeli asuransi kesehatan yang ditawarkan agen, ada baiknya anda meminta beberapa ilustrasi dari perusahaan berbeda dan membandingkannya untuk memilih mana asuransi yang paling cocok dan sesuai untuk anda dan keluarga.
Perlu diingat bahwa cocok dan sesuai untuk orang lain belum tentu cocok dan sesuai untuk anda dan keluarga. Begitu pun sebaliknya.
Berikut 10 panduan dalam memilih asuransi kesehatan:

1. SESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN  (Rawat Inap dan pertanggungan lainnya)

Kebutuhan yang dimaksud adalah besarnya pertanggungan yang ingin didapat apabila terpaksa harus menginap di rumah sakit.
Pertama, yaitu berapa besar pertanggungan rawat inap yang ingin didapat? Apakah cukup dengan menginap di kamar kelas III seharga 200-300 ribuan atau harus kamar kelas I bahkan VIP/VVIP yang berharga jutaan?
Harap diingat, biasanya harga kamar yang ditanggung mempengaruhi besarnya premi yang harus dibayar. Semakin tinggi harga kamar rawat inap yang ditanggung asuransi, maka semakin tinggi premi yang harus dibayar.
Kedua, apa saja pertanggungan yang dapat dicover? Apakah hanya rawat inap atau termasuk obat-obatan, operasi, cek laboratorium dan sebagainya. Semakin banyak komponen yang ditanggung, biasanya semakin besar pula preminya. - Kehamilan/melahirkan dan perawatan gigi Oleh karena kehamilan, melahirkan dan perawatan gigi tidak dikategorikan sebagai penyakit, maka umumnya perusahaan asuransi memisahkan pelayanan tersebut. Ada perusahaan asuransi yang memberikan pertanggungan biaya rawat inap yang terkait dengan kehamilan dan melahirkan serta perawatan gigi dengan premi terpisah. Artinya anda harus menambah biaya premi untuk mendapatkan manfaatnya. Namun, ada pula perusahaan asuransi yang sama sekali tidak memiliki pertanggungan terkait kehamilan dan melahirkan serta perawatan gigi kecuali akibat kecelakaan. Jika demikian, mana yang sebaiknya anda pilih? Tentu kembali pada kebutuhan anda bukan?

- PENYAKIT KRITIS (CRITICAL ILLNESS) 

Pertanggungan untuk penyakit kritis merupakan salah satu pilihan (riders) yang juga dapat diambil saat mengajukan asuransi. Sama dengan pertanggungan untuk kehamilan/melahirkan dan perawatan gigi, pilihan ini tergantung pada anda. Jika diambil, tentu akan mempengaruhi jumlah premi yang harus dibayar. Jika riders ini diambil, maka pastikan jumlahnya memang memadai. Selain itu pastikan kondisi kritis yang bagaimana yang diperkenankan untuk pengajuan klaim; apakah tahap awal, tahap menengah atau tahap lanjut.

1. RAWAT JALAN 
Tanyakan dengan jelas kepada agen dan cek dalam proposal ilustrasi, apakah asuransi kesehatan yang akan anda pilih juga menanggung biaya rawat jalan? Jika ya, rawat jalan bagaimana yang kondisinya dapat dicover? Apakah rawat jalan yang harus terkait dengan rawat inap atau juga mengcover biaya rawat jalan yang tidak terkait rawat inap? 
Pasalnya, Asuransi Kesehatan biasanya hanya mengcover biaya rawat jalan yang terkait dengan rawat inap. Artinya, penyakit yang dikonsultasikan harus penyakit yang sama dengan penyakit yang di-rawat inap-kan baik pra maupun pasca rawat inap. Dengan demikian, biaya rawat jalan untuk penyakit yang tidak di-rawat inap-kan, masih harus anda biayai sendiri.

2. BATAS CLAIM
Ketahui dengan jelas batas klaim Asuransi Kesehatan yang ditawarkan, apakah inner limit atau total limit? Apa bedanya? Jika anda melihat ilustrasi yang ditawarkan perusahaan asuransi, biasanya akan tertulis komponen apa saja yang akan ditanggung. Masing-masing ada plafonnya. Misalnya, tertulis biaya rawat inap 500 ribu/hari selama 186 hari per tahun, Obat-obatan 6 juta/tahun, biaya laboratorium dan sebagainya dengan angka dan jumlah hari atau jumlah kejadian tertentu. Nah, Jika kemudian misalnya anda mengambil kamar rawat inap seharga 750 ribu, maka kelebihannya sebesar 250 ribu harus anda tanggung sendiri. Begitu pun jika jumlah hari rawat inap melebihi hari yang ditentukan. Jika sudah melewati 186 hari, maka biaya rawat inap yang selebihnya harus anda tanggung sendiri, dan seterusnya. Inilah yang dimaksud dengan "inner limit". Itu sebabnya mengapa seringkali ada nasabah asuransi yang kecewa dan merasa "di BOHONGI" oleh asuransi, karena masih harus membayar biaya tambahan di rumah sakit padahal total limitnya masih mencukupi. Kondisi ini dapat terjadi apabila limit per item dari semua item yang dicover telah terlewati. Adapun jika perusahaan menerapkan sistem total limit, tanpa ada inner limit

 - misalnya total limit 300 juta per tahun - maka biaya total pertahun selama tidak melebih 300 juta, akan dicover oleh asuransi tanpa ada limit per item. Biasanya dalam ilustrasi akan tertulis "SESUAI TAGIHAN". Asuransi demikian biasanya tidak mempermasalahkan biaya per item karena yang terpenting adalah total pertanggungan tidak melebihi ketentuan. Namun demikian, sebaiknya dipastikan apa saja komponen yang ditanggung dan yang tidak ditanggung oleh asuransi.

3. SISTEM PEMBAYARAN PERTANGGUNGAN
Apakah asuransi kesehatan yang akan anda pilih memberikan kartu (cashless), harus reimburse, dan apakah perusahaan asuransi kesehatan tersebut dapat menerima double claim atau tidak? Tidak ada pilihan mana yang lebih baik diantara keduanya, selain kembali pada kebutuhan anda. Untuk itu mari kita cermati satu per satu.

- CASHLESS
Jika asuransi kesehatan yang akan ada pilih memberikan fasilitas kartu, artinya anda tinggal memberikan saja kartu kepesertaan asuransi ke RS. Selanjutnya RS yang akan mengurus langsung ke perusahaan asuransi tersebut. Sejatinya, anda tidak perlu membayar apapun ke RS. Namun sebaiknya diperhatikan, di RS mana saja kartu asuransi tersebut berlaku. Jangan sampai anda atau keluarga dirawat di RS yang tidak ada kerjasama dengan perusahaan asuransi yang anda pilih. Akibatnya, kartu tersebut tidak dapat digunakan. Jika itu yang terjadi, maka anda tetap harus membayar sendiri biaya RS. Jangan lupa untuk memastikan, apakah asuransi anda dapat memberi gantinya (reimburse) atau tidak, jika kartu asuransi mereka tidak dapat digunakan di RS tersebut.

- REIMBURSEMENT
Pada sistem reimbursement, perlu dipastikan biaya apa saja yang dapat di reimburse. Apakah hanya penggantian biaya rawat inap (kamar) atau seluruhnya. Pastikan dengan jelas besar tanggungan biaya per hari yang dapat di reimburse.

- DOUBLE CLAIM
Ada perusahaan yang menerima double claim dan ada yang tidak menerima. Jika asuransi anda menerima double claim, pastikan dengan jelas apakah maksudnya. Pertama, apakah artinya asuransi anda tetap menerima klaim yang diajukan, dimana anda juga mengajukannya ke kantor atau perusahaan asuransi lain? Jika ya, apakah akan dibayarkan seluruhnya atau hanya selisihnya saja? Kedua, Apakah kwitansi harus asli atau boleh difotocopy dengan legalisir? Ketiga, Apakah jika anda diberikan fasilitas kartu/cashless namun terpaksa dirawat di RS yang tidak ada kerja sama dengan asuransi anda, maka tetap bisa klaim (reimburse)? Fasilitias double claim ini sangat berguna terutama jika anda sudah memiliki asuransi dari tempat anda bekerja, atau memiliki lebih dari satu asuransi kesehatan. Tentunya harus dipastikan bahwa asuransi kesehatan yang satu ini dapat melengkapi kekurangan dari asuransi sebelumnya yang sudah dimiliki. Sebab jika tidak, maka anda akan percuma memiliki asuransi kesehatan yang akan anda pilih ini.

4. LOKASI / WILAYAH PERTANGGUNGAN
Apakah anda dan keluarga termasuk orang yang memiliki mobilitas tinggi, baik didalam maupun luar negeri? Jika lebih banyak di dalam negeri, apakah anda dan keluarga biasanya hanya bepergian di kota besar atau juga hingga ke pelosok negeri? Jika anda dan keluarga sering bepergian ke luar negeri, maka negara mana sajakah yang sering anda dan keluarga kunjungi? Apakah anda dan keluarga - jika terpaksa harus dirawat di RS - menginginkan untuk dapat dirawat di RS di luar negeri? Berbagai pertanyaan tersebut juga harus menjadi pertimbangan ketika anda dan keluarga ingin membeli asuransi kesehatan. Jangan sampai anda dan keluarga membeli asuransi kesehatan yang hanya dapat mengcover biaya RS di Indonesia sedangkan sebetulnya anda dan keluarga membutuhkan asuransi kesehatan yang berlaku internasional dan dapat mengcover biaya dengan rate internasional. Sebab, alangkah menyebalkan ketika anda diminta untuk memproses reimburse yang jumlahnya tidak seberapa, namun anda harus memprosesnya ke RS di Singapore misalnya. Atau sebaliknya, anda membeli asuransi yang berlaku internasional namun sebetulnya anda lebih membutuhkan asuransi yang berlaku nasional. Jangan sampai salah pilih karena preminya jauh berbeda lho.

5. PENGECUALIAN
Hati-hati dalam membaca ilustrasi dan polis. Biasanya, tercantum penyakit-penyakit apa saja yang dikecualikan (exclution) dalam waktu tertentu (ada masa tunggu) atau selamanya memang tidak ditanggung (yaitu terutama jika sudah memiliki penyakit tertentu sebelum mengajukan asuransi). Sayangnya, seringkali pengecualian ini tertulis dalam huruf-huruf kecil sehingga adakalanya calon nasabah atau nasabah tidak membaca secara seksama. Agen pun seringkali tidak menjelaskan dengan detil.

6. BESARNYA PREMI DAN FLEKSIBILITAS PEMBAYARAN

- SETOR PREMI SESUAI KEMAMPUAN

Pastikan alokasi keuangan anda tersedia untuk membayar seluruh premi asuransi kesehatan sekeluarga. Lebih baik memilih premi dengan pertanggungan yang tidak terlalu banyak tapi anda sekeluarga dapat memiliki asuransi kesehatan, daripada pertanggungan yang besar dengan premi yang tinggi namun hanya anda saja yang memiliki. Pasalnya, yang memiliki resiko sakit kan bukan cuma anda. Sedia payung sebelum hujan untuk semua anggota keluarga itu jauh lebih baik. - Masa tenggang Sebaiknya diingat dengan jelas, kapan tanggal jatuh tempo. Jangan melewati jatuh tempo jika tidak ingin polis asuransi kesehatan anda batal (lapse), yang beresiko pada tidak berlakunya asuransi kesehatan yang anda miliki. Jika ini terjadi, maka resiko lain adalah, anda harus mendaftar ulang menjadi nasabah baru dengan ketentuan membayar premi lebih besar (mengikuti usia), dan kembali harus melewati masa tunggu terhadap penyakit yang dikecualikan. Rugi biaya dan rugi waktu tentunya. Belum lagi jika tiba-tiba harus klaim saat posisi polis lapse, bisa dipastikan asuransi tidak akan membayar klaim anda. Untuk itu tanyakan dengan jelas kepada agen, apakah ada masa tenggang dalam waktu pembayaran premi apabila telah melewati jatuh tempo. 

- DISKON PREMI / CASHBACK?
Ada perusahaan asuransi yang memberikan diskon premi jika anda menyertakan seluruh keluarga dalam satu waktu. Hal ini efektif karena dapat mengurangi alokasi yang harus dikeluarkan dalam membayar premi asuransi kesehatan alias lebih irit. Selain itu, ada pula yang memberikan cashback atau pengembalian sejumlah dana tertentu apabila dalam satu tahun tidak ada klaim. Jika ditawarkan fasilitas tersebut, cermati lebih dulu apakah hal itu akan berpengaruh pada besarnya manfaat yang akan diperoleh atau tidak. Sebab adakalanya pertanggungan yang diperoleh tidak akan sebesar asuransi yang tidak menerapkan ketentuan tersebut.

7. SISTEM PEMBAYARAN PREMI
Apakah system pembayaran premi asuransi yang akan anda pilih, cukup fleksibel dengan Anda? Artinya, bisa dibayar melalui teller atau ATM di bank tempat anda menabung dengan sistem manual atau autodebit? Apakah juga bisa melalui kartu kredit atau mungkin harus diambil preminya setiap bulan oleh agen? Masing-masing memiliki konsekuensi sendiri. Pilihlah sistem yang paling nyaman dan aman untuk anda. Saran saya, apapun sistemnya, pastikan anda tetap menyimpan semua copy bukti pembayaran premi.

8. BAGAIMANA PERUSAHAAN ASURANSINYA? RBC-NYA BAGAIMANA?

RBC atau Risk Based Capital adalah system untuk menilai kesehatan sebuah perusahaan asuransi. Minimal RBC sebuah perusahaan asuransi adalah 120%. Artinya, apabila dalam suatu waktu ada 100% nasabah perusahaan asuransi klaim dalam waktu bersamaan, maka perusahaan masih memiliki cadangan asset / dana sebesar 20% sehingga perusahaan tetap tidak akan bangkrut. Prinsip berasuransi adalah memindahkan resiko kehidupan kepada perusahaan asuransi. Resiko kehidupan misalnya sakit atau meninggal. Jika salah satu terjadi pada anda atau keluarga, maka ada resiko yang akan dihadapi dalam hal kebutuhan keuangan. Nah, resiko untuk memenuhi kebutuhan keuangan tersebut dipindahkan kepada perusahaan asuransi. Dengan demikian anda tentunya tidak akan memilih perusahaan yang menurut anda tidak cukup cakap dalam menanggung resiko tersebut bukan?

9. JENIS ASURANSINYA

Unit Link, Non Unit Link atau Tradisional?
Apakah asuransi kesehatan yang akan anda pilih itu adalah asuransi kesehatan murni (tradisional/non-unitlink) atau unit link (UL)? Apa bedanya? Unit Link menggabungkan antara asuransi dengan investasi. Maksudnya adalah, dari premi yang anda bayarkan, ada sebagian yang dialokasikan untuk asuransi dan sebagian lagi untuk investasi. Prosentasenya tergantung pada anda, mana yang akan lebih besar untuk anda alokasikan. Berbasis pada kebutuhan awal untuk mencari asuransi kesehatan, maka sebaiknya tetap prioritas pada alokasi asuransi yang lebih besar. Pasalnya, komponen investasi pada unit link sebetulnya dialokasikan untuk kesiapan dana setelah anda tidak diwajibkan membayar premi secara rutin. Biasanya diatas tahun kesepuluh. Itulah sebabnya mengapa pada unit link biasanya anda hanya diwajibkan membayar premi selama 10 tahun dan selebihnya stop premi namun pertanggungan asuransi anda tetap terpenuhi. Harap dipahami, setelah 10 tahun tersebut bukan berarti tidak ada biaya asuransi. Setiap bulan, perusahaan asuransi tetap akan membebankan biaya asuransi namun dananya diambil dari dana yang telah tersedia dalam polis anda yang berasal dari hasil invenstasi premi anda sebelumnya. Perhatikan pula biaya-biaya yang terdapat dalam unit link seperti biaya akuisisi dll yang totalnya bisa mencapai sekitar 200% dalam lima tahun pertama. Adapun pada asuransi murni (tradisional/non-unitlink), oleh karena tidak ada komponen biaya investasi, maka keseluruhan premi akan digunakan untuk biaya asuransi. Itulah sebabnya, mengapa pada Asuransi Murni biasanya premi lebih murah dan pertanggungan lebih besar dibandingkan UL. Mana sebaiknya yang anda pilih? Mana yang lebih baik? Tentunya, kembali lagi pada apa kebutuhan anda.

10. Masa Berlakunya Asuransi Asuransi kesehatan murni
biasanya hanya berlaku setahun sekali. Artinya, anda harus memperpanjang polis setiap tahun. Hal ini menguntungkan karena anda bisa meninjau kebutuhan asuransi kesehatan anda dan keluarga setiap tahun. Apalagi biaya kesehatan pasti akan meningkat. Biaya rawat inap 500 ribu per hari saat ini belum tentu memadai 10 tahun kedepan. Konsekuensinya adalah, premi tahun berikutnya tentu akan lebih besar dari sebelumnya. Jika anda memiliki asuransi murni, pastikan apakah perusahaan asuransi anda menjamin perpanjangan otomatis pada tahun berikutnya atau tidak. Hal ini penting mengingat kondisi kesehatan seseorang yang bisa berubah setiap saat. Adapun pada asuransi unit link, premi flat karena langsung mengikat anda untuk membayar premi minimal 10 tahun. Sehingga walaupun biaya asuransi juga meningkat setiap tahun, oleh karena perjanjian awalnya ditetapkan secara flat, maka penambahan premi setiap tahun tidak langsung terasa. Anda pun tidak perlu memperpanjang polis karena otomatis asuransi kesehatan anda berlaku sampai dengan anda mencapai usia tertentu (misalnya 70 tahun). Namun demikian, oleh karena pada unit link biasanya seluruh riders disertakan dalam satu polis, maka apabila anda ingin merevisi salah satunya (hanya asuransi kesehatan/perawatan di RS), maka perubahan harus dilakukan seluruhnya. Hal ini dapat berakibat pada meningkatnya keseluruhan premi atau memperkecil seluruh pertanggungan yang ada. Kalau begitu, mana yang lebih baik? Sekali lagi, kembali pada kebutuhan. Keduanya ada kekurangan dan kelebihan. Silahkan dicermati pada tulisan lain yang membahas kelebihan dan kekurangan asuransi murni dan unit link khususnya untuk asuransi kesehatan. Mari Ber-Asuransi

Untuk berkonsultasi mendapatkan Asuransi Kesehatan terbaik dengan biaya yang kompetitif, hubungi: 

AXA FINANCIAL CONSULTANT / AGENCY MANAGER
081353354099 

Sumber : http://m.kompasiana.com