Sunday, February 28, 2016

3 tips cara menabung untuk persiapan kelahiran buah hati

Menabung untuk kelahiran anak, apalagi untuk biaya pendidikannya, adalah topik yang saat ini sedang hangat-hangatnya bagi saya. Sebagai orang tua yang bertanggung jawab, saya dan istri saya harus memastikan tempat tinggal, makanan, dan pendidikan – memberikan anak sebuah platform yang stabil yang dapat digunakan untuk memulai karir dan mimpi mereka.
Nah, bagaimana caranya membuat planning untuk tahun pertama anak pertama, kedua, dan seterusnya?
Mari kita mulai dengan menghitung biaya pengeluaran yang paling utama:
Okay, sekarang kita membutuhkan Rp. 72,660,000 /tahun untuk anak pertama. Itu berarti, untuk 3 orang anak, kita membutuhkan Rp. 217,980,000 – Gila! Tapi coba kita lihat cara meminimalisir biaya tersebut:
 1. Biaya Kesehatan
Gunakan asuransi kesehatan, biasanya, jumlah premi akan bertambah 10 -15% per anak. Misalkan premi tahunan untuk keluarga dengan 1 anak itu Rp. 10,000,000, maka premi untuk keluarga dengan dua anak menjadi Rp 11,250,000

2. Biaya Sekali Bayar

Anak pertama memang butuh pengeluaran yang banyak, tapi untuk anak-anak berikutnya, Anda bisa menggunakan kembali ranjang, stroller, dan matras anak pertama Anda dulu. Untuk pakaian: Andaikan anak kedua Anda punya jenis kelamin yang sama, baju dan celana anak pertama Anda bisa digunakan lagi.

3. Perawatan Anak
Apakah Anda benar-benar memerlukan 3 baby-sitteruntuk 3 orang anak? Hal ini bergantung pada keterlibatan dan pengalaman ibu dan pengasuh. Disini saya berasumsi bahwa 1 baby-sitter + 1 ibu + semua anggota keluarga dan teman sudah lebih dari cukup.

Jadi, bagaimanakah tabel pengeluaran kita untuk 3 anak?
Jadi sekarang, untuk 3 anak kita hanya menghabiskan sekitar Rp. 91,000,000 saja! Dengan kata lain, Anda telah berhasil menghemat hingga sebesar 58%! Atau sekitar Rp. 127,000,000 !!!
Kesimpulannya, Anda tidak perlu terlalu khawatir untuk memiliki lebih dari 1 anak. Anda bisa menghemat banyak sekali untuk anak kedua dan ketiga Anda dengan membuat keputusan yang benar dalam keuangan Anda.

Untuk berkonsultasi perencanaan biaya pendidikan terbaik buah hati anda hubungi, Financial Planner terbaik dan terpercaya :

Arie Satryawan, ST
Financial Advisor / Agency Manager
081353354099

4 langkah cerdas memulai tabungan pendidikan anak

Orang tua umumnya menginginkan pendidikan yang terbaik untuk buah hatinya. Hal itu bisa diakukan dengan mengirimnnya ke sekolah terbaik, kuliah di luar negeri, diberikan kursus tambahan di luar pendidikan formal, atau bahkan home schooling.
Setiap orang tua tentu memiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai pendidikan terbaik. Bahkan, bisa jadi suatu hari nanti sang anak memiliki pilihannya sendiri menentukan pendidikan yang ingin ia tekuni. Apapun pilihannya, seluruh hal tersebut tentu membutuhkan uang.
Bagi kamu yang merupakan calon orang tua ataupun sudah memiliki anak, merencanakan tabungan pendidikan anak merupakan salah satu langkah cerdas untuk mempersiapkan hal tersebut. Tentunya, membuat perencanaan tabungan untuk pendidikan anak akan berbeda dengan tabungan lain seperti pensiun atau dana darurat.
Nah, supaya kamu bisa membuat perencanaan tabungan yang baik untuk buah hati kamu, coba simak empat langkah untuk berikut:

1. Mengukur besar nilai investasi tabungan pendidikan
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah menghitung berapa besar biaya pendidikan yang akan kamu keluarkan di masa depan untuk sang buah hati biaya yang termasuk sebaiknya tidak hanya meliputi biaya sekolah, tapi sudah termasuk biaya kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Dalam menghitung nilai investasi tabungan pendidikan, perhatikan beberapa hal penting seperti tipe sekolah dan lokasi. Sebagai contoh, sekolah bertaraf internasional di Indonesia tentu akan membebankan biaya yang jauh lebih tinggi daripada sekolah swasta atau negeri.

2. Perkirakan kapan biaya-biaya tersebut akan mulai dikeluarkan
Perkiraan kapan biaya akan mulai dikeluarkan merupakan hal krusial lain yang perlu diperhatikan sebelum kamu mulai membuat rencana pemenuhan tabungan. Meskipun target tabungan kamu untuk pendidikan kuliah, rencana dan besar tabungan kamu bisa berbeda di antara kondisi anak kamu masih balita dan anak kamu sudah masuk sekolah dasar.
Faktor inflasi atau kenaikan biaya pendidikan dan biaya hidup menjadi penyebab utama mengapa nilai yang perlu kamu tabung bisa berbeda tergantung kondisi umur buah hati kamu sekarang.

3. Buat rencana pemenuhan tabungan pendidikan
Setelah mengetahui perkiraan investasi dan kapan biaya akan dikeluarkan, mulailah membuat perhitungan sederhana bagaimana cara mencapainya. Sebagai contoh sederhana, target tabungan pendidikan kamu Rp 120 juta yang akan digunakan dalam waktu 10 tahun ke depan.
Berarti, kamu butuh menabung sebanyak Rp 12 juta per tahun atau Ro 1 juta per bulan. Kamu perlu memeriksa kondisi keuangan kamu apakah sanggup untuk menyisihkan uang sebanyak itu atau tidak. Jika memang bisa, mulailah untuk melakukan penyisihan tersebut sekarang.

4. Carilah cara untuk menutupi kekurangan tabungan
Langkah terakhir untuk membuat perencanaan tabungan pendidikan adalah mencari cara untuk menutupi kekurangan tabungan. Ada beberapa hal yang tentunya dapat kamu lakukan untuk mengatasi kekuarang ini.
Sebagai contoh, kamu bisa coba untuk memeriksa kembali pengeluaran bulanan kamu dan terapkan prinsip hidup hemat yang tidak mengganggu lifestyle kamu. Untuk meningkatkan penghasilan, kamu bisa mencoba untuk memulai bisnis sampingan yang tidak membutuhkan modal terlalu besar.
Sumber: halomoney.co.id

Untuk berkonsultasi perencanaan pendidikan terbaik buah hati anda, hubungi Konsultan Perencana yang terbaik dan terpercaya :

Arie Satryawan, ST
Financial Advisor / Agency Manager
081353354099 

Sadarkah anda, poin penting ini sering dilupakan saat perencanaan biaya pendidikan anak?

Anak merupakan investasi bagi masa depan keluarga dan bangsa. Setiap orangtua tentulah menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Biaya mengurus dan membesarkan anak hingga menjadi mandiri merupakan salah satu komponen biaya terbesar dalam pengeluaran keluarga selain pengeluaran untuk kebutuhan tempat tinggal. Ada berbagai macam biaya yang akan dikeluarkan oleh orang tua untuk mengurus anak-anak mereka.
Saat anak masih balita, biaya yang menjadi fokus orang tua tentunya adalah biaya popok, susu, pengasuh (jika ingin menyewa), pakaian bayi, perlengkapan bayi, mainan balita, dan sebagainya. Ketika si kecil sudah mulai memasuki usia untuk sekolah, di sinilah komponen terbesar dalam mengurus anak muncul.

Managing Director dari situs pembanding produk keuangan paling populer di Indonesia Halomoney.co.id, Jay Broekman, menyatakan bahwa biaya pendidikan anak merupakan salah satu komponen biaya terpenting yang perlu dipersiapkan dengan matang sebelum anak memasuki usia sekolah.
“Saat membuat strategi untuk memenuhi tabungan pendidikan anak, salah satu pertimbangan penting yang terkadang sering terlewat oleh orang tua dalam menentukan besarnya biaya pendidikan adalah lokasi. Tidak hanya perbandingan dalam dan luar negeri, perbedaan kota di Indonesia dapat mempengaruhi kebutuhan dana pendidikan yang perlu Anda siapkan juga dapat berubah,” kata Jay.

Ia mencotohkan biaya kuliah untuk tiga kota yang berbeda di Indonesia, yaitu Jakarta (provinsi DKI Jakarta), Surabaya (provinsi Jawa Timur), dan Medan (provinsi Sumatera Utara). Biaya pendidikan untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tentu akan berbeda.
Berikut ini merupakan rata-rata perbandingan biaya kuliah perguruan tinggi S1 di tiga kota tersebut untuk tahun ajaran 2015-2016:
Sebagai catatan, rata-rata biaya perguruan tinggi di atas sudah dibulatkan dan tidak menyertakan biaya dari fakultas yang membutuhkan banyak peralatan praktikum dan studio seperti Fakultas Kedokteran. Fakultas-fakultas tersebut tentunya akan membutuhkan biaya yang jauh lebih mahal dibandingkan rata-rata fakultas lainnya. Selain itu, biaya di atas tidak termasuk biaya sehari-hari seperti uang makan dan pembelian buku pengantar kuliah.
Saat ini, kebanyakan Perguruan Tinggi Negeri sudah menetapkan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT), di mana biaya yang dibayar oleh mahasiswa tidak dipecah-pecah lagi menjadi berbagai biaya yang sering dijumpai di Perguruan Tinggi Swasta seperti uang pangkal, uang sumbangan pembangunan, uang SKS, dan lainnya.
Selain pertimbangan memilih PTS atau PTS, dapat terlihat dari tabel tersebut bahwa jumlah dana yang dibutuhkan untuk kuliah di tiga kota berbeda ternyata memiliki perbedaan jumlah yang cukup lumayan.
PTN di Jawa membutuhkan biaya kuliah yang relatif sama, sedangkan biaya kuliah PTN di Sumatera tidak membutuhkan biaya setinggi di Jawa. PTS di Jakarta memiliki biaya kuliah yang tinggi, sedangkan PTS di luar Jakarta cenderung lebih rendah biayanya.
Jika Anda berencana pindah kota di masa depan, strategi untuk memenuhi tabungan pendidikan buah hati Anda tentu perlu dipikirkan matang-matang. Perhatikan juga bahwa rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia adalah 15% setiap tahunnya (berdasarkan riset yang dilakukan oleh lembaga keuangan untuk rata-rata beberapa tahun ke belakang) . Hal ini akan berpengaruh terhadap perhitungan biaya pendidikan yang dibutuhkan.
Sebagai contoh, saat ini buah hati Anda masih berumur 8 tahun. Anda berencana menyekolahkannya ke jenjang S1. Waktu untuk menabung yang Anda miliki kira-kira adalah 10 tahun (asumsi si buah hati memasuki usia kuliah di umur 18 tahun).
Anda dapat menggunakan kalkulator pendidikan yang mudah ditemui dengan menelusuri mesin pencari online untuk menghitung kebutuhan tabungan pendidikan buah hati Anda. Berikut ini merupakan contoh tabungan yang perlu Anda siapkan untuk ketiga kota di atas dalam jangka waktu 10 tahun dan kenaikan biaya pendidikan mencapai 15% setiap tahun (sesuai yang disebutkan sebelumnya).

Perlu diingat bahwa ini merupakan contoh biaya pendidikan untuk jenjang perkuliahan. Anda tentu perlu memikirkan biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk jenjang pendidikan lain dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Apabila anda ingin buah hati langsung melanjutkan kuliah ke jenjang S2 (program Master), biaya tersebut juga perlu diperhitungkan sejak awal.
Bijaklah dalam menentukan lokasi buah hati akan sekolah dan kuliah, kemudian terapkan strategi yang tepat untuk mengumpulkan dana pendidikan sang buah hati.

Sumber:halomoney.co.id

Untuk merencanakan biaya pendidikan terbaik demi masa depan buah hati anda, hubungi Konsultan Perencana Keuangan yang terbaik dan Terpercaya :

Arie Satryawan, ST
Financial Consultant / Agency Manager
081353354099

Monday, February 1, 2016

Kenapa harus menunda?

Tidak sedikit yang diantara kita memiliki kebiasaan untuk menunda sesuatu, ya benar... menunda memang lebih mudah dilakukan, kenapa?
Karena dalam menunda, secara tidak langsung alam bawah sadar kita men set waktu bisa dibuat "lebih lama" dari biasanya, padahal... waktu jika diperhatikan dengan seksama, tetap saja seperti itu
1 hari = 24 jam
1 minggu = 30 hari, dst
Namun lagi-lagi pikiran kita mengatakan bahwa selagi masih bisa ditunda, /mengapa harus diselesaikan lebih awal?
Padahal, jika kita pikir lebih dalam... dengan melakukan penundaan itu, kita justru membuang waktu dan kesempatan...
Contohnya, bila kita ditarget untuk melakukan suatu hal dan harus siap di hari minggu contohnya, kecenderungannya kita baru mulai mengerjakan saat sudah mendekati deadline akibatnya pekerjaan jadi tidak sempurna dan terkesan asal-asalan, itupun kalau benar tepat waktu... hehe
Coba bila dikerjakan jauh hari dari sebelumnya, tentunya pekerjaan tersebut akan terasa lebih ringan... karena bisa dikerjakan sedikit demi sedikit, dan waktu untuk memeriksa pun masih ada... hehe
Buatlah perubahan, sehingga diri kita bisa mengucap terimakasih atas perubahan yang sudah berhasil kita lakukan